Sumail, Gus Munib, Gus Makki Bersatu, Jadi Kekuatan Maha Dahsyat

Sumail, Gus Munib, Gus Makki Bersatu, Jadi Kekuatan Maha Dahsyat

Gus Munib, Gus Makki, dan Sumail Abdullah. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Anggota DPR RI, Sumail Abdullah tampaknya menjadi penantang serius di arena Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Banyuwangi tahun ini. Ketua DPC Partai Gerindra itu memiliki peluang besar menjadi bupati periode 2024-2029.

Sepak-terjangnya di pentas politik sudah tidak diragukan. Selama menjadi anggota legislatif sejak 2014, dia telah memberikan dampak positif untuk kemajuan Banyuwangi. Pada pemilu kemarin, suaranya naik signifikan dan kembali terpilih untuk ketiga kalinya.

Politisi asal Wongsorejo itu juga memiliki basis masa yang militan dan masif. Tak ayal, dia mendapatkan support total dari kalangan pengurus Partai Gerindra mulai dari ranting dan pengurus anak cabang (PAC) melalui deklarasi Sumail Abdullah Bupati Banyuwangi dalam sebuah forum sarasehan dan buka bersama belum lama ini.

Baca Juga :

Lantas apa tanggapan Sumail terkait respect pengurus yang mendorong maju sebagai calon bupati? Dalam sebuah kesempatan, dia menegaskan bahwa support tersebut menjadi semangat membara untuk mewujudkan Banyuwangi semakin maju dan rakyatnya makmur. Yang lebih istimewa, dia bahkan siap mengundurkan diri sebagai anggota DPR RI.

Perkembangan terbaru, Sumail juga berani pasang badan dan menyampaikan gagasan seputar polemik sound battle. Munculnya dia di berbagai media bisa menjadi isyarat tambahan bahwa dia menjadi penantang serius Ipuk Fiestiandani bupati saat ini jika yang bersangkutan kembali maju sebagai calon bupati.

Tentu sebagai syarat, Partai Gerindra menggandeng partai lain untuk berkoalisi. Sumail selaku ketua partai  juga rajin membangun komunikasi bilateral lintas partai. Salah satu yang paling intens adalah dengan KH. Ahmad Munib Syafaat atau Gus Munib yang notabene jago dari PKB.

Gus Munib sejak awal memang menyatakan kesiapannya maju sebagai calon bupati. Figur dia sebagai politisi, rektor kampus dan salah satu jajaran dewan pengasuh pondok pesantren terbesar di Bumi Blambangan juga menambah nilai tawar yang tinggi. Respon masyarakat terkait majunya dia juga dapat nilai plus dengan segala rekam jejaknya yang nyaris tanpa cacat.

Kalau dua tokoh besar ini akhirnya menjalin kesepakatan bersama menjadi satu gerbong, sebagai calon bupati dan wakil bupati, maka keduanya menjadi pasangan calon yang kokoh karena saling melengkapi. Nasionalis-Religius dengan basis masa yang sama sama militan dan masif.

Kekuatan keduanya bisa semakin dahsyat manakala ada sosok KH.Mohammad Ali Makki Zaini, mantan ketua PCNU Banyuwangi ikut bergabung di dalamnya. Sebab, baru-baru ini Gus Makki dan Gus Munib juga menyatakan siap bersinergi membangun Banyuwangi. Gus Makki, dianggap tokoh yang selama ini berbeda pandangan politik dengan kubu pendopo, dan itu sudah dimulai sejak Pilkada 2020 silam.

Jika ketiga tokoh ini, Sumail, Gus Munib dan Gus Maki benar-benar bersatu dan berkolaborasi (misalnya Gus Makki panglima perangnya, sementara Sumail dan Gus Munib calonnya). Tentu akan menjadi kekuatan maha dahsyat dan bisa melebihi pasangan dahsyat Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko pada Pilkada 2010 silam.

Betapa tidak, tiga figur ini sama-sama memiliki basis masa yang besar dan sangat solid. Oleh karena itu, Ipuk Fiestiandani bupati saat ini dituntut sangat waspada. Apakah dia kembali berpasangan dengan Sugirah, atau justru pecah kongsi dan memilih jalan sendiri sendiri.

Yang patut diingat, Partai Gerindra sukses pecah telur dan mampu mengantarkan calon presiden menjadi presiden. Sebab, sebelumnya presiden dari partai nasionalis, seperti Bung Karno, Golkar yaitu Soeharto, Bj. Habibi unsur profesional, Gus Dur dari PKB, Megawati dari PDIP serta SBY dari Partai Demokrat dan Jokowi dari PDIP. Tidak menutup kemungkinan, capaian itu bisa mengekor di daerah, salah satunya di Banyuwangi.

Partai Gerindra berpotensi mengantarkan kadernya menjadi Bupati Banyuwangi. Mengingat sebelumnya, dimulai dari Samsul Hadi dari PKB, Ratna Anis Lestari berangkat dari gabungan partai non parlemen, selanjutnya Abdullah Azwar Anas dari PKB/PDIP, hingga istrinya Ipuk Fiestiandani dari PDIP.

Catat: Tanggal 27 November 2024 digelar Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi, semuanya punya gawe dan wes wayae!

(Penulis: Ali Nurfatoni, Sekretaris Forum Diskusi Dapil se-Banyuwangi)