Jembatan Layang Sumberarum (JLS), Destinasi Baru Wisata Hamparan SawahDesa Sumberarum

Jembatan Layang Sumberarum (JLS), Destinasi Baru Wisata Hamparan Sawah

Hamparan sawah dan Gunung Raung bisa dinikmat dari atas JLS. (Foto: Rudyanto)

KabarBanyuwangi.co.id – Hamparan sawah yang luas nan hijau dan pemandangan lereng Gunung Raung, merupakan potensi yang dikembangkan Desa Sumberarum Kecamatan Songgon, Banyuwangi, sebagai tempat tujuan wisata baru.

Di atas irigasi sawah, atau “uwangan” dalam Bahasa Using, dibangun jembatan sepanjang sekitar 250 meter. Jembatan dengan penyangga beton cor setinggi 2 meter, alasnya berupa papan kayu lokal selebar 1,8 meter.

Jembatan yang kokoh ini, nyaman dilewati sambil melihat kanan kiri tanaman padi, serta palawija. Disarankan kepada pengunjung, untuk datang pada pagi atau sore hari.

Baca Juga :

Agar tidak terpapar teriknya matahari, karena jembatan yang membentang di tengah persawahan tanpa atap, alias terbuka. Kalau pagi atau sore, selain teduh, juga pemandangan sekitar dan langit terlihat indah dan penawan.

Bagi yang gemar selfie, kawasn JLS sangat keren untuk dikunjungi. Jalan berdua atau bersama teman, memang asyik di tempat ini. Apalagi semilir angin sawah ikut menyambut kedatangan kita, disahuti kicau burung liar di sekitar persawahan.


Pengunjung yang sedang selfie di atas JLS. (Foto: Rudiyanto)

Mamsuki kawasan JLS dikenakan tiket Rp. 5000, sedangkan parkir sepeda motor Rp. 2000. Belum banyak orang yang jualan makanan atau kuliner di sekitar tempat ini, kalau bisa disarankan bawa bekel makanan kecil dan minuman sendiri.

Selain bisa menikmati pemandangan alam, pengunjung juga bisa melihat aktivitas para petani sesuai musim yang ada. Bisa melihat bagaimana petani membajak sawah, menanam padi dan palawija dan sayur-sayuran, serta petani saat menyirami tanaman.

Ke depan, kawasan JLS ini akan dikembangkan sebagai Wisata Edukasi. Para guru, bisa mengajak anak didiknya melihat langsung proses mengolah tanah, menanam dan mengetahui jenis-jenis tanaman.

Proses pembelajaran sambil melihat langsung memang mengasikkan, siswa pun merasa rilek menerima pelajaran dari gurunya. Bahkan para siswa bisa bertanya langsung ke petani-petani yang ditemui di sawah.


(Penulis: Rudiyanto, Anggota Tim Promosi Kesenian dan Pariwisata Banyuwangi dan Pustakawan SDN 2 Gambiran, Banyuwangi).